Anda mungkin memiliki desain baju yang bagus dan lebih baik dari produk-produk kaos sejenis yang ada di pasaran. Namun jika tidak melakukan promosi, rasanya sulit untuk memenangkan persaingan.
Harus ada orang yang tahu bahwa produk Anda memang bagus. Namun daripada hanya mengandalkan iklan, Anda bisa menggunakan cara yang lebih kreatif seperti menggunakan kaos ataupun barang promosi lainnya.
1. Kaos
Sebenarnya promosi dengan kaos bukan hal yang sepenuhnya baru. Banyak perusahaan hingga partai politik yang menggunakannya. Mempromosikan barang atau layanan dengan kaos biasanya dilakukan dengan cara membuat desain baju yang merepresentasikan sebuah bisnis atau merek tertentu.
Promosi dengan kaos ini biasanya dijumpai pada saat event-event tertentu seperti seminar, workshop atau pameran. Terkadang kaos promosi juga dibagikan kepada masyarakat dengan beberapa persyaratan tertentu.
Agar promosi yang dilakukan lebih efektif, pastikan kaos tersebut dilihat oleh orang-orang yang tepat dan pada waktu yang tepat. Jika ingin membagikannya kepada masyarakat, akan lebih baik jika yang mengenakannya adalah orang-orang yang bisa mendorong orang lain untuk mengikutinya.
2. Poster
Hingga saat ini poster masih menjadi alat promosi yang populer. Bukan hanya karena biayanya yang terjangkau, poster juga cukup efektif untuk menjangkau pasar lokal yang cukup sulit dijangkau dengan media online.
Meski demikian, efektivitas poster ini sangat bergantung pada desain dan gaya komunikasi yang digunakan. Lokasi poster-poster tersebut ditempelkan juga sangat berpengaruh.
Bukan hanya sekedar membuatnya terlihat oleh publik, poster tersebut juga harus bisa dilihat oleh orang-orang yang tepat atau orang-orang yang menjadi target pasarnya.
3. Brosur
Sama seperti poster, brosur juga termasuk salah satu alat pemasaran offline yang hingga kini masih sering dijumpai. Namun berbeda dengan poster, brosur disebarkan dan diserahkan secara langsung kepada orang-orang yang dinilai masuk ke dalam kategori pasar yang diincar.
Efektivitas brosur juga banyak ditentukan oleh desain, gaya bahasa dan lokasi brosur tersebut disebarkan. Agar pemasaran dengan media brosur ini lebih efektif, akan lebih baik jika orang yang menyebarkannya juga mengenakan kaos promosi.
4. Banner
Dalam beberapa hal, banner memang memiliki beberapa kesamaan dengan spanduk. Hanya saja, banner dibuat dengan dimensi yang lebih kecil dan lebih sering digunakan di dalam ruangan.
Banner biasanya kerap dijumpai pada event-event seperti pameran dengan tujuan untuk menarik perhatian pengunjung hingga mampir ke stand yang dipromosikannya. Isi banner sendiri biasanya lebih merujuk pada solusi apa saja yang ditawarkan.
Namun karena banyak yang menggunakan format seperti ini, orang hanya akan berhenti pada membaca banner dan berlalu begitu saja. Untuk meminimalisir hal-hal seperti ini, dibutuhkan desain banner yang kreatif dan berbeda.
Dibutuhkan sebuah desain yang mampu menarik rasa penasaran orang hingga mendorong mereka untuk bertanya pada penjaga stand. Jika penjaga stand juga menggunakan kaos dengan desain yang atraktif, daya tarik dari alat promosi ini juga akan meningkat.
5. Kartu Nama
Sebenarnya kartu nama bukanlah alat promosi yang mampu menjangkau banyak orang. Tujuan dibuatnya kartu nama sebenarnya lebih pada membangun hubungan yang lebih intim dengan persona ataupun orang-orang yang berpotensi untuk diajak bekerja sama.
Namun sama seperti kaos, kartu nama juga berpeluang disimpan oleh penerimanya untuk jangka waktu yang cukup lama. Apapun barang promosi yang akan dipilih, faktor desain memiliki pengaruh besar pada efektivitas pemasarannya. Misalnya saja seperti kaos promosi.
Jika desainnya bagus, maka orang cenderung menginginkannya, menyimpannya dan tidak segan-segan untuk mengenakannya. Namun untuk mendapatkan desain baju yang mampu memberi dampak seperti ini, Anda mungkin akan membutuhkan bantuan dari desainer kaos profesional.
