7 Tips Sederhana Menulis Cerpen untuk Pemula

penulis cerpen

Siapa bilang menulis cerpen atau cerita fiksi tidak bisa dipelajari? Siapapun bisa menghasilkan karya fiksi yang luar biasa asalkan mau mempelajari teknik menulis.

Tidak seperti inspirasi yang memang tidak bisa dipelajari, teknik menulis adalah sejenis keahlian seperti halnya melukis, memasak maupun menjahit sehingga siapapun pasti bisa menguasainya asalkan mau berusaha dengan sungguh-sungguh. Meski demikian, kamu juga bisa menggunakan jasa penulis cerpen untuk membantumu.

Seseorang mungkin memiliki keahlian lebih dalam melukis, suatu sifat alami dalam menciptakan lukisan yang indah dengan memadukan berbagai macam warna.

Namun, orang yang punya keahlian tersebut bukanlah satu-satunya yang bisa menghasilkan karya lukisan yang luar biasa. Seperti halnya dengan menulis. Semua orang bisa menyusun kata dengan baik, mudah dipahami dan bahkan terstruktur. Tulisan yang dihasilkan tak jarang juga bisa ‘bercerita.’

Nah, jika kamu tertarik untuk menulis cerpen atau ingin mempelajari cara menulis fiksi yang baik, tak ada salahnya untuk mengikuti 8 aturan sederhana berikut dan buktikan sendiri bila menulis fiksi itu memang tidak sesulit seperti yang kamu bayangkan selama ini.

special40

1. Menggali Pengalaman Masa Lalu

Masih ingat pelajaran show-and-tell di sekolah dasar ketika kamu diminta untuk membawa benda dari rumah dan menceritakan tentangnya? Cobalah untuk mengenang kembali pengalaman tersebut dan pelajaran mendongeng yang disertakan. Kemudian ciptakan mesin waktu, dan lakukan perjalanan kembali ke masa sekolah dasar.

Bayangkan kamu menjadi guru kelas 2, kemudian menjadi salah satu siswa di kelas tersebut. Pada saat yang sama, bawalah ponsel canggih bersamamu.

Bisa membayangkan bagaimana takjubnya anak-anak lain melihat kamu membawa ponsel padahal mungkin pada saat itu ponsel tidak bisa menerima atau mengirim panggilan karena menaranya sendiri belum dibangun?

Semakin muda usiamu, kepercayaan diri yang lebih besar akan lebih mudah untuk dikembangkan dari popularitas yang baru saja kamu temukan.

Kemudian lanjutkan untuk menjalani kehidupan dewasa yang lebih berwarna. Dari pengalaman-pengalam ini, kamu akan mendapatkan lebih banyak bahan untuk ditulis.

2. Menciptakan Karakter Tiga Dimensi

Karakter tiga dimensi akan membuat tulisan fiksimu semakin menarik karena pembaca dapat secara lengkap memahami tokoh dalam cerita. Sebagai contoh, kamu akan menulis tentang seorang bankir ambisius yang terlibat perselingkuhan.

Untuk menghindari tulisan yang berakhir klise, kamu perlu menciptakan karakter tiga dimensi. Dalam setiap paragraf, beritahu kepada pembaca dengan tepat dan jelas postur sang tokoh, bagaimana bentuk tubuhnya hingga lingkar pinggang, sifat-sifatnya sehingga karakter terlihat lebih hidup.

3. Memilih Satu Sudut Pandang

Sebelum menulis, pastikan untuk memilih sudut pandang yang paling masuk akal untuk ceritamu. Sudut pandang ini akan kamu gunakan sebagai penulis untuk menempatkan diri dalam sebuah cerita.

Berbagai macam sudut pandang bisa kamu gunakan, apakah itu orang pertama pertama sebagai pelaku utama, orang pertama sebagai pelaku sampingan, orang ketiga serba tahu maupun orang ketiga sebagai pengamat. Pemilihan sudut pandang yang tepat akan membuat karya fiksi kamu semakin bagus.

4. Memberikan Motivasi pada Tokoh Cerita

Menyempurnakan karakter pada sebuah cerita memang tidak mudah tapi tidak mustahil untuk melakukannya. Jika kamu menemui kesulitan, maka cobalah untuk bertanya pada diri sendiri di setiap adegan dengan mengucapkan kalimat ini dengan lantang, “Apa yang diinginkan karakter ini?”

Ucapkan kalimat tersebut berulang-ulang bahkan ketika seseorang di dekatmu mulai bertanya mengapa kamu terus mengulang kalimat tersebut dengan suara keras.

Dari sinilah akan muncul komitmen untuk mencari ketenangan di suatu tempat yang terpisah, dan tempat peristirahatan adalah lokasi yang bagus untuk berpikir tanpa gangguan dari dunia modern. Kamu akan segera menemukan tokoh ceritamu di tempat yang benar-benar bebas dari gangguan.  

5. Menuliskan Apa yang Kamu Tahu

Sebelum mulai menulis, gali terlebih dulu potensi yang kamu miliki. Jika kamu merasa menguasai bidang penerbangan, misalnya, kamu bisa menulis cerita yang terkait dengan topik yang kamu kuasai. Penjabaran yang lugas meskipun tidak begitu mendetail akan membuat cerita fiksi kamu semakin hidup. 

6. Apa yang dirasakan Penulis, Pembaca Ikut Merasakannya

Jika kamu tidak tergerak oleh cerita yang kamu tulis, maka jangan berharap pembaca akan terharu biru dengan ending cerita yang kamu sajikan. Intinya, bila kamu ingin menghadirkan kisah yang menguras air mata maka ketika menulis kamu pun bisa menangis dibuatnya. Jadikan diri sendiri sebagai tolak ukur terhadap reaksi pembaca seperti yang kamu harapkan.

7. Terus Melakukan Revisi

Karya fiksi yang baik tentu tidak datang dengan tiba-tiba. Jangan mudah merasa puas dengan apa yang telah kamu hasilkan dan bersemangatlah untuk terus melakukan revisi. Bukankah usaha yang keras tidak akan pernah mengkhianati hasil.

8. Percaya Kepada Diri Sendiri

Mendengarkan kritik dan masukan dari orang lain memang perlu, tapi jangan lantas penilaian orang lain membuat kamu tidak percaya diri untuk menghasilkan tulisan fiksi lainnya. Terus tanamkan kepercayaan pada diri sendiri bahwa kamu bisa memberikan hasil tulisan yang baik terlepas dari segala omongan miring di luar sana.

Masih saja kesulitan membuat tulisan fiksi setelah membaca artikel ini? Tidak perlu galau. Kamu bisa menggunakan jasa penulis cerpen yang ditawarkan oleh Fastwork.

Sebagai platform jasa freelance No. 1 di Asia Tenggara, Fastwork memiliki penulis-penulis cerpen handal dan pro yang bisa membantu kamu untuk memenuhi kebutuhan akan hasil karya-karya fiksi yang bermutu.

Untuk jasa penulisan cerpen dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas pastikan hanya mempercayakan sepenuhnya kepada platform Fastwork.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *