Desain Web Portofolio

menampilkan hasil karya, keahlian, dan pengalaman seseorang secara digital dengan desain yang menarik perhatian para pengamat dalam proses rekrutmen atau pitching proyek, portofolio digital yang terorganisir dapat memperkuat daya tarik dan mempercepat pengambilan keputusan oleh klien atau perusahaan. Langkah Pekerjaan 1. Menentukan tujuan website: Apakah untuk mencari klien freelance, melamar kerja, atau sekadar arsip karya? Menentukan target audiens: Siapa yang akan melihat webmu? (HRD, klien, sesama desainer, dll.) Menyiapkan konten: Bio singkat, daftar karya terbaik, kontak, dan testimoni jika ada. 2. Menentukan gaya visual (minimalis, modern, retro, dsb). Memilih warna, font, dan elemen desain. 3. Membuat wireframe atau sketsa layout. Mendesain tampilan halaman: Beranda, Portofolio, Tentang, Kontak, dsb. Tools yang umum dipakai: Figma, Adobe XD, Sketch. 4. Tanpa coding (No-code): Gunakan Wix, Webflow, atau WordPress (lebih cepat dan praktis). Dengan coding: Gunakan HTML, CSS, JavaScript (bisa lebih fleksibel dan profesional). 5. Mengecek apakah semua link, gambar, dan form kontak berjalan dengan baik. Memastikan website tampil responsif di berbagai perangkat (HP, tablet, laptop). Memperbaiki bug/error jika ada. 6. Menentukan domain (contoh: www.namamu.com). Hosting (tempat menyimpan file web). Upload dan aktifkan websitenya.